Pengenalan Jantung
Jantung adalah organ berupa otot,
berbentuk kerucut, berongga dan dengan basisnya di atas dan puncaknya di
bawah. Apex-nya (puncak) miring ke sebelah kiri. Berat jantung
kira-kira 300 gram. Agar jantung berfungsi sebagai pemompa yang efisien,
otot-otot jantung, rongga atas dan rongga bawah harus berkontraksi secara
bergantian. Laju denyut-denyut jantung atau kerja pompa ini dikendalikan secara
alami oleh suatu "pengatur irama". Ini terdiri dari sekelompok secara
khusus, disebut nodus sinotrialis, yang terletak di dalam dinding
serambi kanan. Sebuah impuls listrik yang ditransmisikan
dari nodus sinoatrialis ke kedua serambi membuat keduanya
berkontraksi secara serentak. Arus listrik ini selanjutnya diteruskan ke
dinding-dinding bilik, yang pada gilirannya membuat bilik-bilik berkontraksi
secara serentak.
Periode kontraksi ini disebut systole. Selanjutnya periode ini diikuti
dengan sebuah periode relaksasi pendek - kira-kira 0,4 detik - yang
disebut diastole, sebelum impuls berikutnya
datang. Nodus sinoatrialus menghasilkan antara 60 hingga 72 impuls seperti
ini setiap menit ketika jantung
sedang santai. Produksi impuls-impuls ini juga dikendalikan oleh suatu bagian sistem syaraf yang disebut sistem syaraf
otonom, yang bekerja di luar keinginan kita. Sistem listrik built-in inilah
yang menghasilkan kontraksi-kontraksi otot jantung beirama yang disebut denyut
jantung
Serangan Jantung
Serangan jantung, atau infark miokardial (bahasa Inggris: Myocardial infarction, acute myocardial infarction,
MI, AMI) adalah terhentinya aliran darah, meskipun hanya
sesaat, yang menuju ke jantung, dan mengakibatkan
sebagian sel jantung menjadi mati. Penyebab terbanyak serangan jantung
diakibatkan penyumbatan pembuluh darah.
Serangan jantung terutama disebabkan
oleh penyakit jantung koroner. Pada penyakit jantung
koroner, sejenis lilin yang disebut plak terbentuk di bagian dalam arteri
jantung. Hal ini disebut atherosclerosis.
Plak terbentuk dari kolesterol dan
sel-sel lainnya. Jumlah plak meningkat perlahan-lahan dan membuat bagian dalam
pembuluh darah menyempit. Sedikit darah dapat mengalir melaluinya dan keping
darah dapat menumpuk di depan plak dan membuat penggumpalan. Jika penggumpalan
pecah dan tersendat di bagian pembuluh darah yang menyempit, maka serangan
jantung terjadi. Kebanyakan penyakit jantung koroner, yang menyebabkan
terjadinya serangan jantung dikarenakan perilaku dan gaya hidup penderita. Hal
ini termasuk makan makanan tak sehat, tidak banyak bergerak, merokok dan minum terlalu banyak alkohol.
Serangan jantung adalah gawat
darurat. Beberapa menit pertama adalah sangat penting untuk
keberlangsungan kehidupan penderita. Beberapa kerusakan akibat serangan jantung
dapat diperbaiki pada jam pertama saja. Gejala yang utama serangan jantung
adalah sakit yang sangat pada dada. Sakit bisa saja terjadi pada bahu, perut,
dan rahang. Suatu serangan jantung selalu merusak otot jantung, tidak
seperti angina
pectoris.
Penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu pada orang dewasa
di Amerika. Penyakit jantung, stroke, dan penyakit periferal
arterial merupakan penyakit yang mematikan. Di seluruh dunia, jumlah penderita
penyakit ini terus bertambah.
Faktor-faktor Resiko
- Memasuki usia 45 tahun bagi pria. Sangat penting bagi kaum pria untuk menyadari kerentanan mereka dan mengambil tindakan positif
untuk mencegah datangnya penyakit jantung.
- Bagi wanita, memasuki usia 55 tahun atau mengalami menopause dini
(sebagai akibat operasi). Wanita mulai menyusul pria dalam hal risiko penyakit
jantung setelah mengalami menopause.
- Riwayat penyakit jantung dalam keluarga. Riwayat serangan jantung di dalam keluarga sering merupakan akibat dari
profil kolesterol yang tidak normal.
- Diabetes. Kebanyakan penderita diabetes meninggal bukanlah karena meningkatnya level gula darah,
namun karena kondisi komplikasi jantung mereka.
- Merokok. Resiko penyakit jantung dari merokok setara dengan 100 pon kelebihan berat
badan - jadi tidak mungkin menyamakan keduanya.
- Tekanan darah tinggi (hipertensi).
- Kegemukan (obesitas). Obesitas tengah (perut buncit) adalah bentuk dari kegemukan. Walaupun semua
orang gemuk cenderung memiliki risiko penyakit jantung, orang dengan obesitas
tengah lebih-lebih lagi.
- Gaya hidup buruk. Gaya hidup yang buruk merupakan salah satu akar penyebab penyakit jantung -
dan menggantinya dengan kegiatan fisik merupakan salah satu langkah paling
radikal yang dapat diambil.
- Stress. Banyak penelitian yang sudah menunjukkan bahwa, bila menghadapi situasi
yang tegang, dapat terjadi arithmia jantung yang membahayakan
jiwa.
Sumber : Wikipedia.org
- Daftar pustaka :
- Gowan Mary & Castolli William, Menjaga Kebugaran Jantung, tr.by: Patuan Raja; Sugeng Hariyanto & Sukon, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2001.
- Patel Chandra, Panduan Praktis Mencegah & Mengobati Penyakit Jantung, tr.by: Alextri Aantjono Widodo, PT Gramedia, Jakarta, 1998.
- Pearce Evelyn, Anatomi & Fisiologi Untuk Paramedis, tr.by: Sri Yuliani Handoyo, PT Gramedia, Jakarta, 2002.
Serangan Jantung
Faktor-faktor Resiko
- Memasuki usia 45 tahun bagi pria. Sangat penting bagi kaum pria untuk menyadari kerentanan mereka dan mengambil tindakan positif untuk mencegah datangnya penyakit jantung.
- Bagi wanita, memasuki usia 55 tahun atau mengalami menopause dini (sebagai akibat operasi). Wanita mulai menyusul pria dalam hal risiko penyakit jantung setelah mengalami menopause.
- Riwayat penyakit jantung dalam keluarga. Riwayat serangan jantung di dalam keluarga sering merupakan akibat dari profil kolesterol yang tidak normal.
- Diabetes. Kebanyakan penderita diabetes meninggal bukanlah karena meningkatnya level gula darah, namun karena kondisi komplikasi jantung mereka.
- Merokok. Resiko penyakit jantung dari merokok setara dengan 100 pon kelebihan berat badan - jadi tidak mungkin menyamakan keduanya.
- Tekanan darah tinggi (hipertensi).
- Kegemukan (obesitas). Obesitas tengah (perut buncit) adalah bentuk dari kegemukan. Walaupun semua orang gemuk cenderung memiliki risiko penyakit jantung, orang dengan obesitas tengah lebih-lebih lagi.
- Gaya hidup buruk. Gaya hidup yang buruk merupakan salah satu akar penyebab penyakit jantung - dan menggantinya dengan kegiatan fisik merupakan salah satu langkah paling radikal yang dapat diambil.
- Stress. Banyak penelitian yang sudah menunjukkan bahwa, bila menghadapi situasi yang tegang, dapat terjadi arithmia jantung yang membahayakan jiwa.
- Daftar pustaka :
- Gowan Mary & Castolli William, Menjaga Kebugaran Jantung, tr.by: Patuan Raja; Sugeng Hariyanto & Sukon, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2001.
- Patel Chandra, Panduan Praktis Mencegah & Mengobati Penyakit Jantung, tr.by: Alextri Aantjono Widodo, PT Gramedia, Jakarta, 1998.
- Pearce Evelyn, Anatomi & Fisiologi Untuk Paramedis, tr.by: Sri Yuliani Handoyo, PT Gramedia, Jakarta, 2002.